Tuesday, May 6, 2008

Harga BBM Naik? So What Gitu Loh…










Ketika Pemerintah mengumumkan rencana menaikkan harga BBM bersubsidi sekitar 30% lagi dalam waktu dekat ini, seketika itu pula demonstrasi oleh mahasiswa mulai kembali marak.

Kalau saya sih sebetulnya sependapat dengan Pemerintah, kalau seandainya harga BBM tidak dinaikkan, APBN akan jebol, akibat negatifnya pasti akan lebih besar bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Kalau mau dicermati lebih dalam, sebetulnya penerima terbesar subsidi pemerintah selama ini adalah masyarakat kelas menengah atas. Jadi boleh dikatakan subsidi kita selama ini salah sasaran.

Di Jakarta saja, persentase kendaraan pribadi yang memadati jalan-jalan raya lebih besar dibanding kendaraan umum. Siapa pemilik kendaraan pribadi tersebut? Mayoritas adalah masyarakat kelas menengah atas. Apalagi belakangan para pemilik kendaraan pribadi yang sebelumnya membeli Pertamax yang non subsidi, kemudian beralih menggunakan Premium yang disubsidi Pemerintah. Gak tau diri? Mungkin...

Jadi langkah pemerintah sudah benar dengan menaikkan harga BBM, masak naik Sedan ber-AC yang sejuk juga masih minta subsidi? Malu donk.

Apalagi pemerintah berencana memberikan BLT ( Bantuan Langsung Tunai ) kepada masyarakat miskin, ini baru subsidi yang tepat mengenai sasarannya ( asal tidak dikorupsi pejabat tingkat kelurahan/kecamatan ).

Tetapi ada hal berikutnya yang mungkin perlu diperhatikan Pemerintah, apakah harga BBM untuk Angkutan Umum/Massal juga ikut naik? Padahal sebagian besar pengguna Angkutan Umum/Massal tersebut adalah masyarakat kelas menengah bawah. Mungkin perlu diberikan subsidi khusus untuk Angkutan Umum/Massal tersebut, agar tidak banyak terjadi gejolak dimasyarakat luas.

Satu hal lagi, ada baiknya Pemerintah melirik salah satu moda transportasi massal yang efisien, efektif serta bebas polusi namun belum mendapatkan perhatian yang serius dari Pemerintah selama ini, yaitu Kereta Listrik. KRL sebutan untuk Kereta Listrik tersebut selama ini melayani transportasi di Jabotabek, mungkin bisa menjadi salah satu solusi mengurangi konsumsi BBM, menurunkan tingkat polusi udara serta mengurangi kemacetan jalan di Jakarta.

1 comment:

Anonymous said...

"...Apalagi pemerintah berencana memberikan BLT ( Bantuan Langsung Tunai ) kepada masyarakat miskin, ini baru subsidi yang tepat mengenai sasarannya ( asal tidak dikorupsi pejabat tingkat kelurahan/kecamatan )..."

pramudyaputrautama bersabda : Sejujurnya saya tidak setuju dengna rencana pemerintah memberikan BLT. Karena itu sama saja memberikan "ikan" kepada orang kelaparan, begitu "ikan" itu habis maka orang itu tidak bisa makan dan akan kelaparan lagi. Daripada pemerintah memberikan "ikan" mending pemerintah memberikan "pancing dan umpan" sehingga orang yang kelaparan itu mencukupi kebutuhannya, tidak kelaparan lagi serta tidak tergantung pada orang lain. Just my opinion. Boleh khan beda pendapat. :)