Matahari mulai meninggi ketika saya berangkat ke partisisapi ehh…partisipasi mengurangi Pemanasan Global ), tidak nyaman ( pasti! Udah kayak cacing kepanasan kalo pas jam berangkat kantor ) dan tidak aman ( banyak copet, harus extra hati-hati ). Sebelumnya saya selalu naik kendaraan pribadi, namun sejak macet di ibukota ini makin menjadi-jadi serta naiknya harga BBM trus dikenalin teman yang biasa naik KRL, akhirnya membuat saya beralih juga menggunakan KRL ( … dan akhirnya ketagihan nyampe cinta mati sama kendaraan yang satu ini ).
Namun pagi itu KRL rupanya terlambat +/- 5 menit, saya naik di stasiun Buaran. Saat sedang utak-atik HP chatting sama yayank tercinta, eeeh… ada beberapa orang di belakang saya ( diluar stasiun ) mulai masuk ke dalam stasiun dengan cara melompat pagar, waaah kebetulan nich, langsung saja saya ambil moment tersebut….jepret …jepret … Nggak lama kemudian KRL datang ….
Di dalam perjalanan saya berpikir … ( teringat juga lagu "Naik Kereta Api" yang dulu sering saya nyanyikan...)
"naik kereta api tuut..tuut..tuut, siapa hendak turut, ke bandung, surabaya, ayolah naik dengan percuma, ayo kawanku lekas naik, ...dst
“ Koq mereka nggak beli karcis ya?....padahal
Saya penasaran… akhirnya saya perhatiin juga tuch gimana mereka bisa keluar dan masuk dari stasiun Buaran, Klender, Jatinegara, Manggarai, Pondok Jati, Kramat, Sentiong, Psr. Senen, … dan seterusnya nyampe Jakarta Kota….waaah udah biasa kali ya? Mereka sangat tahu persis celah2 dimana bisa keluar masuk stasiun tanpa beli atau memperlihatkan karcis ke petugas KAI ….
Disaat kita selalu berteriak-teriak ADILI KORUPTOR! USUT KASUS BLBI SAMPAI TUNTAS! Namun disekitar kita masih banyak koruptor lain yang tanpa kita sadari ada bersama dengan kita, terutama saya…hampir tiap hari lagi … ck..ck…ck….
Saya harus bagaimana kalau sudah begini?
Semuanya kembali ke diri kita sendiri… mau ikutan atau mau menjadi contoh/teladan yang baik?